Saturday, August 02, 2008

TRAUMA

Ia pucat pasi dan gemetar saat melangkah keluar rumah pagi itu. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya sehingga disergap ketakutan yang luar biasa. Siang ini, ia ingin mengunjungi seorang temannya yang sakit, hanya itu tujuannya, tapi apa yang membuatnya begitu ketakutan? Bahkan beberapa kali ia memejamkan mata untuk menghalau kunang-kunang yang memenuhi matanya.

Setelah melawan suara-suara di kepalanya dan ketakutan yang hampir membunuhnya, ia sampai juga di rumah kos temannya. Semua berjalan normal. Anehnya sepulang dari kunjungan itu, ada separuh beban yang terangkat dari kepalanya. Ia merasa dadanya yang selalu terhimpit selama bertahu-tahun membuat rongga secara tiba-tiba hingga ia dapat bernafas lebih nyaman.
Apa yang sebenarnya terjadi? Sampai di rumah ia memeriksa diary tua, merunut kejadian-kejadian silam lalu membuat garis-garis yang saling menghubung satu sama lain. Sudah lama ia melakukan hal itu untuk memecahkan beberapa masalah yang sedang dihadapinya. Dan ia menemukan simpul kejadian yang pernah membuatnya sangat shock, ia mengalami stress aftershock, pura-pura melupakannya dengan kesibukan selama bertahun-tahun tapi ternyata semua trauma itu berjalan di bawah sadarnya.

Trauma dalam bahasa Yunani berarti luka. Luka psikologi yang menggambarkan situasi atau kejadian setelah seseorang mengalami suatu kejadian yang menakutkan, menyedihkan atau mengejutkan. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda menghadapi suatu kondisi traumatic, tergantung seberapa parah kejadian tersebut. Respon seseorang dalam kondisi ini umumnya ketakutan, tidak berdaya dan merasa ngeri. Juga adanya ingatan yang terus menerus terhadap kejadian yang membuat shock atau mengalami mati rasa terhadap lingkungannya. Cara seseorang menghadapi krisis tersebut, tergantung pada pengalaman dan sejarah masa lalu masing-masing. Contoh kasus di atas, ia berhasil mengurangi traumanya dengan mendatangi sumber trauma. Namun untuk peristiwa traumatic yang sangat menyakitkan ada baiknya menghubungi ahli untuk mendapatkan terapi penyembuhan.

Semua hal yang menimpa kita terjadi atas kehendak Allah, semoga kita (bisa terus belajar) selalu bersabar saat tertimpa musibah dan selalu bersyukur saat mendapatkan nikmat. Hanya Allah satu-satunya dzat yang tidak akan mengingkari janji, tidak berbohong dan tidak berkhianat. Maka hanya pada Allah-lah tempat menggantungkan harapan, bukan makhluk, bukan yang lain.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
[Al-Baqarah : 286].

No comments: