Monday, May 19, 2008

“Kapan Kamu Merasa Mulai Dewasa?”

Suatu malam saat kami duduk berhadapan di foodcourt Senayan City, tiba-tiba dia bertanya padaku, “kapan kamu merasa mulai dewasa?”

Aku tercenung sesaat dengan pertanyaan itu. Sebelumnya tidak ada yang bertanya seperti itu padaku dan aku juga tidak pernah memikirkannya. Maka dengan pikiran seorang ‘pengkhayal’ (hahaha), aku menjawab berbelit, “aku tidak bisa menasbihkan kapan diriku merasa mulai dewasa, karena bisa jadi dalam hal tertentu aku dewasa tetapi dalam hal lain aku tidak dewasa. Juga terkadang dalam pandangan temanku dewasa ternyata dalam pandangan keluargaku belum dewasa. Orang lain yang menilai aku sudah dewasa atau belum, bukan diriku sendiri.” Setelah mengucapkan itu, sebenarnya batinku terkikik geli, ngeles banget! Apalagi saat dia mengangguk-angguk bingung, hihihi. Emang enak ngomong sama pengkhayal?

Hari-hari berikutnya, ajaib banget, pertanyaan itu terngiang-ngiang di telingaku. Dan browsinglah aku dengan guide kata dewasa. Hm, dari sebuah artikel, ternyata tingkat kedewasaan seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan usianya. Mereka yang lebih tua belum tentu lebih dewasa. Ada beberapa aspek yang bisa dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kedewasaan seseorang.

Intelektual
Dewasa dilihat dari kemampuan kita membentuk pendirian. Artinya, kita punya pendirian atau prinsip yang jelas sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh situasi yang menuntut kita untuk bersikap.

Emosional
Kemampuan menerima emosi dan menggunakannya secara wajar. Artinya, emosi apapun yang sedang kita alami, kita tetap bisa menguasai dan mengelolanya dengan baik.

Sosial
Dari segi social tampak dari keterbukaan terhadap orang lain. Sanggup membuat persahabatan. Tidak bergantung pada siapa pun, tapi tidak berarti kita tidak butuh orang lain.

Moral
Kesetiaan kita pada asas-asas moral dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, semakin dewasa kita semakin mementingkan orang lain dari pada diri sendiri.

Spiritual
Berkeyakinan tidak sempit. Mampu bergaul dan membina hubungan baik dengan orang-orang yang keyakinannya berbeda dari diri kita. Kita mampu menghargai orang lain tanpa batas-batas agama, ras, suku atau golongan

Kedewasaan adalah proses perkembangan kepribadian. Maka kita tidak bisa mendapatkannya dengan instant. Karena itu perlu terus belajar dan berlatih terus menerus.
Nah, kalau sudah ketemu jawabannya sekarang aku jadi bertanya pada diriku sendiri, apa aku sudah dewasa???

1 comment:

Risyan Nurhakim said...

Kedewasaan itu memang dilihat dari sikap, bukan usia. Meskipun,lazimnya kedewasaan seiring dengan usia..

Pengalaman hidup yang 'keras', akan membuat orang cepat dewasa dibanding hidup yang 'santai'..

Hehe..tul gak sih..tau ah...