Thursday, March 15, 2007

Ketika Ide Membeku

“Kalau orang imajinatif mendapat masalah mental, maka batas antara sesuatu yang kelihatannya ada dengan yang benar-benar ada menjadi lenyap.”

Aku tertawa miris ketika membaca kata-kata itu. Hampir tiga bulan aku tidak memiliki tulisan yang berhasil kuselesaikan dengan gembira. Semua tulisan yang kukerjakan tak menimbulkan sensasi batin tersendiri. Aku menulis, namun hanya seperti menonton tokoh-tokoh dalam cerita itu beraksi. Aku tidak terlibat dalam kisah mereka, aku tidak ada kaitannya dengan mereka dan itu sangat membosankan. Tokoh-tokoh dalam ceritaku seolah berkata, “siapa loe!? Jangan ikut campur urusan gue!” Benar-benar menyebalkan.

Sampai kemudian, aku iseng membeli novel thrillernya Stephen King yang berjudul BAG OF BONES. Dalam keadaan bosan seperti itu, biasanya aku akan tambah error kalau tidak membaca sesuatu yang inspiratif. Ternyata aku nggak salah beli tuh! Novel itu memang bener-bener inspiratif buat penulis. Karena tokoh dalam novel itu kebetulan seorang novelis best seller dunia yang mengalami kebekuan ide setelah kematian istrinya. Dan so pasti, novel thriller Stephen King selalu dibumbui adegan menyeramkan.

Dalam novel itu, jelas banget tergambar kehidupan dan proses kreatif seorang novelis best seller dunia. Bagaimana ia menemukan ide tulisannya, perlakuan agen-agen penulis terhadapnya, mengatur penerbitan bukunya, proses publikasi yang tidak disukai sang tokoh karena ketika muncul di TV pertanyaan pertamanya selalu sama, “dari mana anda mendapatkan gagasan edan itu?” Bagi sang tokoh, proses publisitas itu rasanya seperti masuk ke bar sushi dan sang pengarang menjadi sushinya.
Hehehe, aku suka sekali bagian ini!

Melalui kehidupan tokohnya juga dipaparkan kondisi pribadi seorang penulis fiksi. Seperti bagaimana ia masih saja tak menduga bisa menulis sebuah buku, kebahagiaannya bisa mendapatkan nafkah dari pekerjaan yang disukainya, 6 jam menulis setiap hari dan ketidakpercayaan sebagian orang pada apa yang dikatakan sang tokoh karena dia seorang pengarang cerita, “begitulah kalau kebanyakan menulis fiksi, kata-katanya melantur.” Dan kalimat-kalimat yang jika anda penulis fiksi akan turut merasakan, misalnya : kalau malam tiba, tokoh-tokoh dalam cerita itu hidup dan menghantui penulisnya. Atau pengarang adalah orang yang mengajar pikirannya melayang ke mana-mana.

Jika membaca novel ini berurutan dengan ON WRITING-nya Stephen King, kita akan benar-benar belajar profesionalisme seorang novelis best seller dunia. Kalau BAG OF BONES adalah versi novel dengan imajinasi seram yang mencekam, namun ON WRITING adalah memoar perjalanan menulis Stephen King sejak ia berumur 9 tahun. Melihat tahun terbitnya, buku ini sepertinya dikerjakan secara berurutan.

Mungkin penulis yang sedang mengalami kebekuan ide perlu membaca buku ini sebagai hiburan. Siapa tahu ide anda kemudian mencair? Setidaknya, sekarang, tokoh-tokoh dalam ceritaku mulai mau tersenyum, “common guys! Kita bersahabat baik, kan?”
Betapa gawatnya kalau sudah ngomong sendiri kayak gini. He he he!

No comments: