Sunday, June 01, 2008

Apa cita-citamu?

Hari yang benar-benar amazing!
Setelah 4 tahun berteman lewat telepon dan internet akhirnya saya membuat janji ketemu Mel. Uhg, senangnya! Gimana nggak? Orang ini sepertinya agak susah ditemui karena begitu sibuknya hilir mudik ke manca negara.
Di sebuah mall, saya melihat senyum Mel untuk pertama kali (selain di foto-fotonya tentu saja) dan nggak tahu kenapa, saya merasa langsung nyaman. Mel mengenalkanku pada Erol (pemuda Aussie yang menyukai aktivitas-aktivitas sosial) lalu kami meluncur ke markas Martabat di Tambora bersama dua teman yang lainnya.
Bertemu dengan adik-adik di Tambora yang semangat meski berada dalam kehidupan yang serba kekurangan membuat hatiku berembun. Juga ketika keliling kawasan Tambora bersama Erol, Laura dan Yani, saya merasa betapa tidak bersyukurnya saya selama ini. Menurut survey, Tambora merupakan kawasan terpadat seasia Tenggara.

Namun dari semua itu, ada satu hal yang membuatku benar-benar tertonjok. Saat forum diskusi, seorang adik Martabat bertanya pada Erol : “apa cita-citamu, Erol?” Pemuda Aussie yang lembut dan sopan ini menjawab : “saya ingin jadi muslim yang baik.”

Sebagian orang memiliki cita-cita dan menyebutkannya ketika masih kecil : ingin jadi dokter, insinyur, aktor, guru dan lain-lain tetapi jarang sekali aku mendengar seorang Islam yang kukenal mengucapkan melalui kata-kata di depan umum bahwa cita-citanya ingin menjadi seorang muslim yang baik (maaf kalau mungkin saya yang kurang gaul dalam mendengar cita-cita semua orang). Tetapi kata-kata Erol membuatku banyak merenung, juga doanya diakhir pertemuan, “semoga kita akan berkumpul lagi seperti ini di surga nanti.” Subhanallah!

(Terima kasih Mel, telah membawa saya menemukan pencerahan-pencerahan hari ini)

No comments: