Friday, November 21, 2008

In Your Smile

Waktu membenamkan mereka dalam kubangan rasa.
Masih segar luka hati gadis itu saat bertemu dengannya. Gayanya yang kalem, sikapnya yang tulus dan senyumnya yang menawan membuat gadis itu merasa nyaman berada disampingnya. Ngobrol dibalkon sambil memandangi kerlip lampu Jakarta, bercanda ataupun sekedar makan bareng di tempat-tempat yang berdesakan dan panas. Gadis itu diam-diam mengagumi seseorang yang tiba-tiba hadir mengisi hari-harinya, memerhatikannya tentang hal-hal kecil dan menatapnya dengan mata sayu dari kejauhan.

Banyak hal yang berubah sejak gadis itu bertemu dengannya. Kedewasaan dan ketulusan pemilik mata sayu itu membuatnya belajar tentang kebaikan, tentang cinta sejati dan tentang sepenggal kehidupan yang fana. Dan gadis itu pada akhirnya meyakini, masih ada lelaki baik di dunia ini. Yang sanggup melakukan ketulusan, kesetiaan dan kejujuran.

Dan percayakah kau, bahwa misteri yang Allah ciptakan adalah misteri terindah yang dijalani setiap makhluknya? Ya, gadis itu tak pernah menyangka bahwa setelah dipermainkan seseorang hingga terluka akan bertemu orang yang lebih baik. Bahwa Allah telah merencanakan segalanya untuk kebaikan semua hambanya.

“Aku ingin melihat senyummu setiap saat,” kata gadis itu saat mereka duduk di balkon memandangi kerlip lampu Jakarta.
“Dan aku akan selalu tersenyum padamu,” jawab lelaki itu seraya memperlihatkan senyumnya yang menawan.

Mereka saling tertawa lalu menatap masa depan yang gemerlap di kejauhan. Lampu-lampu Jakarta malam hari, semakin menawan.

No comments: